Memasuki fase penentuan Liga Champions musim ini, redaksi GOAL.com Indonesia menerbitkan serial pemain muda terbaik dari empat tim peserta semi-final. Pemilihan dilakukan berdasarkan usia di bawah atau sama dengan 21 tahun, jumlah pertandingan, serta kontribusi sang pemain di dalam timnya. Selamat menyimak!
Bergabung dengan akademi Borussia Dortmund di usia delapan tahun, Mario Gotze terus berkembang dan mencuri perhatian internasional dengan membela timnas Jerman sejak level U-15 sampai akhirnya mendapat debut di tim senior melawan Swedia, pada 2010 silam.
Gotze, yang menembus tim senior di level klub pada 2009 silam - saat itu usianya baru 17 tahun - kini menjelma sebagai kunci kekuatan Die Borussen. Gotze remaja hanya diberi kesempatan tampil lima kali, itu pun sebagai pemain pengganti, atau total selama 46 menit di Bundesliga ketika Jurgen Klopp pertama kali memanggilnya ke tim senior empat tahun lalu.
Selama empat tahun itulah, pemain bernomor punggung 10 ini berkembang pesat. Gotze mulai mendapat jam terbang lebih banyak di musim keduanya bersama tim senior. Meski berada di bawah bayang-bayang kegemilangan Shinji Kagawa, toh Gotze tetap berusaha mengembangkan permainan sendiri di lapangan.
YOUNG GUNS LIGA CHAMPIONS
MARIO GOTZE
Borussia Dortmund
Laga/Gol 9/2
Assist 4
Operan 309
Akurasi umpan
82%
Total peluang 17
Shot on goal
15
Akurasi tembakan
79%
Sukses lewati lawan
40%
Rapor pemain: 3,33
Cederanya Kagawa di paruh musim kedua turut andil melambungkan nama Gotze, karena Klopp makin berani memberinya kepercayaan mengisi lini tengah guna membongkar pertahanan lawan. Dengan total keseluruhan enam gol dan 15 assist dari 33 pertandingan di Bundesliga, Gotze berperan besar membawa Die Borussen menyabet gelar ketujuh di musim 2010/11.
Performa pemain yang dipanggil 'Gotzinho' oleh rekan-rekan setimnya makin mengilap di musim berikutnya. Pertandingan pembuka ditandai dengan torehan satu gol dan dua assist yang membawa kemenangan 3-1 Dortmund atas Hamburg. Sayang, saat sedang asyiknya menyuguhkan performa impresif, Gotze justru mendapat pukulan. Pemain yang lahir Memmingen, Jerman, 3 Juni 1992 ini harus masuk ruang perawatan selama empat bulan akibat cedera panggul, padahal saat itu klubnya tengah berjuang mempertahankan gelar Bundesliga.
Kegagalan Gotze mengeluarkan kemampuan terbaik di musim lalu tampaknya melecut semangatnya untuk lebih maksimal di musim ini. Dari 28 pertandingan Bundesliga yang dilakoni Gotzinho mencetak sepuluh gol dan 13 assist. Memang, Die Borussen gagal mengukir hat-trick gelar tertinggi Jerman, tapi di Liga Champions mereka menjelma menjadi kekuatan baru di musim ini.
Gocekannya saat menghadapi lawan membuat legenda Jerman Franz Beckenbauer tidak ragu membandingkannya dengan Lionel Messi, ruh Barcelona dalam beberapa musim terakhir.
"Tidak mungkin menghentikan Mario Gotze. Tidak ada yang bermain lebih baik darinya. Dia berlari melewati lawan, seolah-olah mereka tidak di sana. Dia memiliki aset yang sama seperti Lionel Messi dalam hal teknik dan pemahaman terhadap pertandingan. Dia pesepakbola yang memiliki insting - seperti Messi," puji Beckenbauer.
Pujian sang legenda terbukti benar, Gotze memiliki magis seperti Messi dengan membawa Dortmund berpeluang menjadi kejutan besar di Liga Champions musim ini. Setelah lolos dari penyisihan grup yang dihuni Ajax, Real Madrid dan Manchester City bukan hal mustahil Gotzinho kembali mengeluarkan sihirnya untuk mendepak Los Blancos di empat besar.
Read More »
05.30 | 0
komentar